Selasa, 12 April 2016

ANGGARAN DASAR

(Preambul)

Partai Komunis Indonesi (PKI) ialah barisan depan yang terorganisasi dan bentuk organisasi kelas yang tertinggi daripada kelas proletar Indonesia, PKI mewakili kepentingan-kepentingan nasion dan rakyat Indonesia.

Seluruh pekerjaan PKI didasarkan atas teori Marxisme-Leninisme dan karena Marxisme-Leninisme bukanlah dogma, melainkan suatu pedoman untuk aksi, maka dalam setiap aktivitasnya PKI berpegang teguh pada prinsip memadukan kebenaran umum Marxisme-Leninisme dengan praktek yang konkret daripada perjuangan revolusioner Indonesia. PKI berjuang melawan revisionisme, baik yang lama maupun yang modern, juga melawan tiap pikiran yang tidak kritis, melawan dogmatisme dan empirisisme.

Tujan PKI dalam tingkat sekarang ialah mencapai sistem Demokrasi Rakyat di Indonesia, sedangkan tujuannya yang lebih lanjut ialah mewujudkan Sosialisme dan kemudian Komunisme di Indonesia. Sistem Demokrasi Rakyat ialah sistem pemerintahan Gotong-Royong dari Rakyat, oleh Rakyat, dan untuk Rakyat, sedangkan Sosialisme ialah sistem masyarakat tanpa pengisapan atas manusia oleh manusia dan Komunisme ialah sistem masyarakat adil dan makmur sebagai tingkatan yang lebih tinggi dan kelanjutan daripada Sosialisme.

Karena Indonesia adalah negeri yang masih belum merdeka penuh dan masih setengah feodal, maka revolusi Indonesia dalam tingkat sekarang ditujukan untuk melawan imperialisme, feodalisme, borjasi komprador dan kaum kapitalis birokrat. Tenaga-tenaga penggerak revolusi Indonesia adalah kaum buruh, kaum tani, kelas borjuis kecil dan elemen-elemen demokratis lainnya, sedangkan tenaga pokoknya adalah kaum tani. Karena sasaran-sasaran dan tenaga-tenaga penggerak revolusi ini, karena di Indonesia sudah ada Partai Komunis yang makin lama bertambah kuat dan berpengaruh, dan karena keadaan-keadaan internasional sekarang, semuanya ini menentukan bahwa revolusi Indonesia dalam tingkat sekarang adalah revolusi borjuis-demokratis tipe baru atau revolusi borjuis-demokratis dalam zaman imperialisme dan revolusi proletar dunia. Revolusi Indonesia dalam tingkat sekarang adalah revolusi Demokrasi Rakyat, yaitu revolusi daripada massa rakyat yang luas, yang untuk bagian terbesar terdiri dari kaum tani, di bawah pimpinan proletariat.

Revolusi Indonesia mempunyai banyak sekutu di dalam dan di luar negeri. Oleh sebab itu kewajiban PKI dalam tingkat sekarang ialah: ke dalam, mengorganisasi dan mempersatukan kaum buruh, kaum tani dan nelayan, kaum intelektual, pengusaha kecil, pengusaha nasional, warga negara keturunan asing, semua suku bangsa dan semua elemen anti-imperialis dan anti-feodal, pendeknya, mempersatukan keseluruhannya ini di dalam satu front nasional dengan menjadikan persekutuan kelas buruh dan kaum tani sebagai dasarnya dan dipimpin oleh kelas buruh; ke luar, bersatu dengan proletariat internasional, dengan semua rakyat yang tertindas, bangsa-bangsa yang terjajah dan nasion-nasion yang memandang kita sederajat, yang mencintai kemerdekaan nasional, demokrasi dan perdamaian dunia. Semuanya ini adalah untuk menciptakan syarat-syarat bagi pembentukan Pemerintah Republik Indonesia yang konsekuen anti-imperialis, tuan tanah, borjuasi komprador dan kaum kapitalis birokrat, sehingga bisa mengubah Indonesia dari negeri setengah jajahan dan setengah feodal menjadi negeri yang merdeka penuh, demokratis, makmur dan maju. Pemerintah yang demikian ini adalah pemerintah yang mendasarkan dirinya atas massa, pemerintah front persatuan nasional yang dibentuk atas dasar persekutuan kaum buruh dan kaum tani di bawah pimpinan kelas buruh, yaitu Pemerintah Demokrasi Rakyat. Pemerintah Demokrasi Rakyat bukanlah kekuasaan bersama dari semua kelas revolusioner anti-imperialisme dan anti-feodalisme; dan ia tidak melaksanakan perubahan-perubahan sosialis melainkan perubahan-perubahan demokratis. Selanjutnya jika revolusi Indonesia yang bersifat nasional dan demokratis sudah mencapai kemenangan sepenuhnya, kewajiban PKI nanti ialah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan sistem Sosialisme dan sistem Komunisme di Indonesia sesuai dengan kebutuhan perkembangan sosial dan ekonomi Indonesia serta sesuai dengan kehendak rakyat Indonesia.

Indonesia yang belum merdeka penuh dan masih setengah feodal adalah negeri kepulauan yang luas, yang banyak penduduknya tetapi tidak merata dan terdiri dari banyak suku bangsa dan yang kemajuannya tidak sama. Di satu pihak, massa rakyat Indonesia, terutama kaum buruh dan kaum tani, mempunyai tradisi revolusioner di dalam perjuangan melawan penindasan kolonial, di pihak lain, terdapat rintangan-rintangan yang besar yang menghalangi jalannya revolusi. Faktor-faktor inilah yang menentukan perkembangan yang tidak sama daripada revolusi Indonesia, menyebabkan revolusi memakan waktu lama dan bersifat pelik. Untuk bisa memimpin revolusi yang memakan waktu lama dan bersifat pelik ini, PKI harus menjalankan taktik membawa maju perjuangan revolusioner daripada rakyat dengan perlahan dan berhati-hati, tetapi pasti, dan dengan tidak henti-hentinya melawan dua kecenderungan, yaitu kecenderungan kapitulasi dan avonturisme yang kedua-duanya bersumber pada ketidakuletan borjuis kecil. Perjuangan yang memakan waktu lama memang bisa menimbulkan bahaya bahwa orang-orang yang lemah dalam teori dan tidak berkarakter akan menjalankan politik kapitulasi atau avonturisme. Pengalaman revolusi Indonesia menunjukkan bahwa penyakit oportunisme, penyakit kapitulasi dan avonturisme, adalah musuh-musuh revolusi yang berbahaya. Supaya stabil dan kuat, PKI harus melakukan perjuangan yang tepat dan tidak mengenal ampun terhadap anasir berbahaya ini.

PKI yang didirikan pada 23 Mei 1920 adalah pewaris dan penerus perjuangan yang heroik dan revolusioner dari rakyat Indonesia. Perjuangan yang heroik dari rakyat Indonesia dibuktikan oleh perlawanan-perlawanan rakyat terhadap penjajahan Belanda dengan adanya Perang Banten, Perang Surapati, Perang Timor, Perang Tondano, Perang Diponegoro, Perang Pattimura, Perang Hasanuddin, Perang Bonjol, Perang Palembang, Perang Banjar/Dayak, Perang Aceh, Perang Batak, Perang Lombok, Perang Puputan, Perang Jambi, dan lain-lainnya, pemberontakan rakyat tahun 1926, pemberontakan “Zeven Provincien”, perlawanan terhadap fasis Jepang, di antaranya di Blitar, Singaparna, Tanah Karo, Bayu dan Pandrah, perlawanan terhadap provokasi Madiun dan perlawanan terhadap pemberontakan-pemberontakan separatis dan kontra revolusioner.

Revolusi Agustus 1945 dengan perlawanan-perlawanan terhadap perang-perang kolonial yang diadakan oleh kaum kolonialis Belanda adalah puncak daripada perjuangan heroik yang memberikan tradisi revolusioner yang paling luas dan mendalam kepada seluruh rakyat Indonesia. Dalam Revolusi Agustus ini kaum Komunis mengambil bagian yang sangat aktif, baik dalam waktu persiapan untuk Proklamasi maupun dalam menjalankan setiap bagian daripada roda revolusi sampai kepada pertempuran-pertempuran di front yang terdepan melawan tentara kolonial Belanda.

Revolusi Agustus 1945 bertujuan menghancurkan imperialisme dan menghapuskan sisa-sisa feodalisme, untuk membentuk negara Republik Indonesia yang merdeka penuh, demokratis, bersatu, makmur dan maju. UUD 1945 adalah pencerminan daripada tujuan-tujuan Revolusi Agustus 1945.

Tetapi Revolusi Agustus 1945 belumlah selesai, karena tujuan-tujuan obyektifnya belum tercapai. Manifesto Politik RI dan perinciannya adalah suatu program bersama menuju penyelesaian tuntutan-tuntutan Revolusi Agustus sampai ke akar-akarnya.

Karena PKI telah mengambil bagian yang sangat aktif dalam Revolusi Agustus 1945 dan terus akan mengambil bagian yang sangat aktif dalam menyelesaikan tuntutan-tuntutan Revolusi Agustus sampai ke akar-akarnya, maka asas dan tujuan PKI tidak bertentangan dengan asas dan tujuan negara Republik Proklamasi dan programnya tidak dimaksud untuk merombak asas dan tujuan negara tersebut. PKI menerima dan mempertahankan UUD 1945 yang dalam Pembukaannya memuat Pancasila sebagai dasar-dasar negara dan bertujuan membangun suatu masyarakat yang adil dan makmur menurut kepribadian bangsa Indonesia. PKI mendasarkan program kerjanya atas Manifesto Politik RI dan perinciannya yang sudah ditetapkan oleh Sidang Pertama MPRS sebagai Garis-Garis Besar Haluan Negara RI. PKI dalam memperjuangkan tujuannya menggunakan jalan-jalan damai dan demokratis. Ini adalah yang dikehendaki dan diperjuangkan dengan sekuat tenaga oleh PKI.

Penggunaan jalan-jalan damai dan demokratis ini pada tingkatan terakhir akan ditentukan pertama-tama oleh tindakan-tindakan kaum imperialis dan kaum reaksioner di dalam negeri sendiri.

Seperti halnya tujuan pembebasan Irian Barat tidak akan dapat dicapai dengan jalan damai selama kaum imperialis Belanda mempertahankan pendudukannya di sana dengan jalan kekerasan, juga tujuan mempertahankan dan menegakkan Republik tidak dapat dilaksanakan dengan jalan-jalan damai jika kaum kontra-revolusioner di dalam negeri dengan bantuan kaum imperialis melakukan tindakan-tindakan kekerasan dengan melancarkan pemberontakan seperti pemberontakan “PRRI” dan “Permesta”.

Pekerjaan Partai sekarang adalah berat dan pelik. Masalah yang langsung dan segera kita hadapi ialah masalah penggalangan front persatuan nasional yang berbasiskan persekutuan kaum buruh dan kaum tani, dan masalah pembangunan Partai. Sebab itu, bekerja di kalangan kaum buruh dan kaum tani adalah bentuk kegiatan Partai yang terpenting dan pokok. Anggota-anggota Partai harus memimpin aksi-aksi yang mengenai kepentingan langsung massa serta memberikan penjelasan-penjelasan yang terus-menerus, dengan tidak jemu-jemu, dengan sistematik kepada massa rakyat banyak (kaum buruh, kaum tani dan nelayan, kaum intelektual, kaum pengusaha kecil, pengusaha nasional dan golongan-golongan rakyat yang demokratis lainnya) supaya mereka ini bisa dipisahkan dari kaum borjuis komprador, kaum kapitalis birokrat dan kaum tuan tanah yang erat hubungannya dengan kekuasaan imperialisme. Untuk persatuan seluruh bangsa dan rakyat Indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa dan minoritas keturunan asing, seperti keturunan Arab, Eropa dan Tionghoa, dan yang menganut berbagai kepercayaan agama, PKI memperjuangkan pelaksanaan politik hak sama bagi semua suku bangsa dengan tidak memandang perbedaan besar atau kecil, dan maju atau terbelakangnya, dan pelaksanaan politik hak sama bagi semua warga negara dengan tidak memandang asal keturunan dan kepercayaan agamanya.

Zaman kita sekarang, yang isi pokoknya ialah peralihan dari kapitalisme ke Sosialisme yang dimulai dengan Revolusi Sosialis Oktober besar, adalah zaman perjuangan antara dua sistem sosial yang berlawanan, zaman revolusi sosialis dan revolusi pembebasan nasional, zaman keruntuhan imperialisme, pelenyapan sistem kolonial, zaman lebih banyak rakyat beralih ke jalan sosialis, zaman kemenangan Sosialisme dan Komunisme yang meliputi seluruh dunia. Dalam zaman kita ini, masalah perang dan damai dan masalah koeksistensi secara damai di antara negeri-negeri dengan sistem yang berbeda-beda merupakan masalah-masalah yang paling hangat bagi umat manusia sedunia. Oleh karena itu, PKI berjuang untuk perdamaian dunia dan kerja sama secara damai di antara semua negeri atas dasar kemerdekaan dan persamaan penuh semua rakyat dan nasion. PKI menyokong perjuangan anti-imperialis dari rakyat negeri-negeri jajahan dan tergantung.

Dengan tetap mengingat sifat-sifat khusus daripada revolusi Indonesia, PKI menarik pelajaran dari pengalaman yang kaya dan banyak dari gerakan kaum buruh seluruh dunia, dari Uni Soviet dan Tiongkok serta negeri-negeri kubu sosialis umumnya. Dalam perjalanan revolusi yang lama, PKI harus mempunyai cukup keberanian, keuletan, pengalaman dan keahlian dalam membangkitkan, mengorganisasi dan memobilisasi rakyat yang berjuta-juta, harus bisa mengatasi semua kesulitan dan rintangan-rintangan serta menghindarkan diri dari bencana-bencana yang mungkin datang untuk maju ke muka ke arah tujuannya, dan bersamaan dengan itu tidak henti-hentinya memperbaja barisannya sendiri.

Dalam perjuangan revolusioner, PKI harus berusaha menjadi teras daripada semua organisasi massa revolusioner. PKI juga harus melakukan perjuangan yang tidak mengenal ampun melawan aktivitas di dalam dan di luar Partai yang bermaksud merusak revolusi dengan jalan memecahbelah persatuan kelas buruh dan memecah persekutuan antara kelas-kelas yang revolusioner.

PKI tidak boleh menutup-nutupi kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan dalam pekerjaannya. Tidak ada partai politik atau orang yang bebas dari kekurangan dan kesalahan-kesalahan di dalam pekerjaan. Oleh karena itu PKI dan segenap anggotanya harus terus-menerus melaksanakan kritik dan selfkritik untuk memeriksa kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangannya, sehingga dapatlah dikoreksi kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan itu tepat pada waktunya dan dapat mendidik anggota kader serta rakyat. PKI menentang sikap sombong, sikap yang tidak mau mengakui kesalahan-kesalahan dan kekurangan-kekurangan serta takut pada kritik dan selfkritik. Sebaliknya PKI menuntut kepada setiap organisasi dan anggotanya untuk mengembangkan kritik dan selfkritik, terutama sekali untuk mendorong dan membantu kritik dari bawah di dalam Partai dan kritik terhadap Partai oleh massa rakyat. PKI melarang segala bentuk tekanan terhadap kritik. Terhadap anggota-anggota Partai yang membuat kesalahan, Partai dengan tujuan “mengobati penyakit dan menyembuhkan si sakit” harus memberikan kesempatan kepada mereka untuk tetap di dalam Partai dan menerima pendidikan serta membantu mereka untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya, asal saja kesalahan-kesalahan itu bisa diperbaiki di dalam Partai dan anggota yang berbuat salah itu sendiri bersedia untuk memperbaiki kesalahan-kesalahannya. Tetapi terhadap mereka yang mempertahankan kesalahan-kesalahannya dan melakukan aktivitas yang merugikan Partai, adalah suatu keharusan untuk melakukan perjuangan yang gigih terhadap mereka bahkan sampai kepada pemecatan mereka dari Partai. Kaum Komunis Indonesia harus mencurahkan segenap tenaga dan pikirannya untuk mengabdi kepada rakyat. Kaum Komunis Indonesia harus mengadakan hubungan-hubungan yang luas dengan massa buruh, kaum tani dan semua rakyat revolusioner lainnya serta terus-menerus mencurahkan perhatiannya untuk memperkuat dan memperluas hubungan-hubungan ini. Tiap anggota Partai harus mengerti bahwa kepentingan-kepentingan Partai adalah sama dengan kepentingan-kepentingan rakyat, dan bahwa tanggung jawab terhadap Partai adalah sama dengan tanggung jawab terhadap rakyat. Tiap anggota Partai harus memperhatikan dengan teliti suara rakyat, mengerti kebutuhan-kebutuhannya yang urgen dan membantu mereka berorganisasi untuk memperjuangkan kebutuhan-kebutuhannya. Tiap anggota Partai harus senantiasa bersedia untuk belajar dari massa rakyat dan bersamaan dengan itu, dengan tidak jemu-jemunya senantiasa bersedia mendidik rakyat dalam semangat revolusioner untuk membangkitkan dan meninggikan kesadarannya. PKI harus yakin bahwa terpisah dari rakyat berarti bahaya. PKI harus senantiasa mengawasi, mencegah dan memberantas segala penyakit subyektivisme yang bisa mengasingkan Partai dari massa, seperti sektarisme, komandoisme, birokrasi, liberalisme, dan sebagainya.

PKI diorganisasi atas dasar sentralisme-demokratis, yang berarti sentralisme di atas dasar demokrasi dan demokrasi dengan pimpinan yang terpusat. Sentralisme-demokratis menghendaki bahwa setiap organisasi Partai menaati sepenuhnya prinsip pimpinan kolektif yang dipadukan dengan pertanggungjawaban perseorangan, dan bahwa setiap anggota dan organisasi Partai wajib tunduk kepada pengawasan Partai dari atas dan dari bawah. Demokrasi di dalam Partai tidak boleh terpisah dari sentralisme. PKI adalah organisasi yang bersatu dan militan dengan disiplin yang berdasarkan keinsyafan dan berlaku untuk semua anggotanya. Kekuatan PKI terletak di dalam solidaritasnya yang teguh, dalam kesatuan kemauannya dan kesatuan aksinya. Di dalam Partai tidak boleh melakukan perbuatan yang melanggar garis politik dan prinsip-prinsip organisasi Partai, juga tidak boleh melakukan aktivitas yang bisa memecah Partai atau aktivitas faksionil, tidak boleh melakukan tindakan semaunya sendiri lepas dari Partai atau menempatkan perseorangan di atas badan kolektif Partai.

PKI mewajibkan kepada setiap anggotanya menaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai, menempatkan kepentingan Partai di atas kepentingan perseorangan, belajar dan bekerja aktif serta bersedia berkorban untuk melaksanakan Program dan putusan-putusan Partai guna mencapai kebebasan dan kebahagiaan nasion serta rakyat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar